
Gotong royong yang dulu digagas pertama kali oleh pendiri bangsa, Ir. Soekarno, kian hari semakin terkikis dengan budaya individualisme di tengah persaingan yang begitu ketat dalam mencapai tujuan tertentu. Kenyataan inilah yang membuat nilai-nilai sosial dalam tatanan masyarakat, yang sejak lama ditanamkan oleh nenek moyang kita, mulai luntur seiring perkembangan zaman. Padahal, untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama seharusnya dikerjakan secara kolektif dengan kebersamaan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, Pemerintah Desa Sinduraja kembali melakukan sebuah langkah nyata dalam merangkul masyarakat agar terus menanamkan kebudayaan "Gotong Royong". Dalam kegiatan pembangunan jalan desa yang baru-baru ini dilaksanakan, sedikitnya hampir 95% masyarakat Desa Sinduraja turut serta terlibat.
Kebersamaan dan ikatan persaudaraan demi kepentingan bersama benar-benar terasa ketika seluruh lapisan masyarakat ikut turun tangan. Tanpa memandang status sosial maupun golongan, warga Desa Sinduraja saling bahu-membahu demi terwujudnya jalan desa yang lebih baik. Semangat gotong royong ini tidak hanya memperkuat hasil pembangunan, tetapi juga menjadi perekat sosial yang mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Pemerintah desa berharap budaya gotong royong ini terus hidup dan menjadi warisan yang dijaga bersama, sebagai pondasi dalam membangun Desa Sinduraja menuju kehidupan yang lebih maju, harmonis, dan sejahtera.